Andaharus segera memindahkan benih yang telah lahir ke kolam pembibitan yang lebih besar. Sebab apabila tidak segera dipindahkan maka burayak tersebut ini akan dimakan oleh indukan ikan yang lain. Untuk mencegahnya, setidaknya pasang anda bisa memasangkan kawat secara horizontal tepat di tengah kolam. Dengan begitu setidaknya benur mampu
kaliantetap dapat menyesuikan dengan ukuran kandang pembibitan maupun bisa lebih besar biar burung tidak berdesakan dengan burung yang lain dan tidak kekurangan oksigen. Kandang buat para anak burung puyuh; Para anak puyuh yang telah menetas dan berusia satu hari hingga 2 maupun 3 minggu hendak mengenakan jenis kandang ini.
Terdapat3 sumber utama bahan pembentuk protein susu yang berasal dari darah, yaitu peptida-peptida, plasma protein, dan asam-asam amino yang bebas. Kasein, beta laktoglobulin, dan alphalaktalbumin merupakan 90% sampai 95% dari protein susu. Ketiga macam protein tersebut disintesa didalam kelejar susu.
Untukseorang peternak pemula tidak usah bingung kemana harus memasarkan dombanya karena pasar domba Garut berada dilingkungan sekitar kita. Yang penting untuk dipertimbangkan terlebih dahulu didalam perencanaan usaha ternak domba adalah program ternak yang akan dilakoni, apakah program penggemukan/pedaging atau program pembibitan bahkan seandainya mumpuni, melakoni kedua program itu sekaligus
Vay Tiα»n Nhanh Ggads. Bagaimanakah Cara Memilih Bibit Kambing Yang Baik? anakan kambing Kesalahan dalam memilih indukan akan menyebabkan kegagalan usaha yang berakibat pada kerugian usaha peternakan kambing. Untuk menghasilkan kambing dengan kualitas baik, pilihlah bibit indukan yang juga berkualitas baik. Sebagaimana usaha ternak pada umumnya, kualitas bibit kambing baik untuk usaha pembibitan, penggemukan, maupun usaha kambing perah. Bibit yang berkualitas akan menghasilkan produksi sesuai harapan, sebaliknya jika bibit yang dipelihara tidak berkualitas peternak akan merugi. Oleh karena itu, agar usaha yang telah dijalankan peternak tidak mengalami kegagalan dan kerugian, peternak harus jeli dalam memilih bibit kambing. Selain itu, peternak juga harus menguasai ciri-ciri bibit kambing yang baik sesuai tujuan pemeliharaannya. Bagi peternak pemula, dalam memilih bibit kambing sebaiknya meminta bantuan peternak yang sudah berpengalaman atau menyempatkan waktu untuk membaca buku-buku mengenai peternakan kambing Apa tujuan pemilihan bibit kambing yang baik? Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan usaha kambing. Secara umum ada tiga macam usaha kambing yaitu pembibitan kambing, penggemukan kambing, dan usaha kambing perah. Tujuan pemilihan bibit kambing untuk pembibitan adalah agar induk kambing dapat menghasilkan jumlah anak yang optimal dan mempunyai keturunan dengan kualitas mutu genetik yang baik. Misalnya, induk kambing dapat melahirkan dua ekor anak per kelahiran dengan bobot badan yang baik dan interval kelahiran juga baik. Dengan demikian, dapat tercapai tiga kali melahirkan dalam waktu dua tahun. Tujuan usaha penggemukan yaitu agar bibit yang dipilih dapat tumbuh dengan pertambahan bobot badan yang optimal dalam waktu tertentu, sedangkan tujuan pemilihan bibit untuk kambing perah yaitu agar kambing dapat menghasilkan susu yang optimal. Untuk membantu peternak mencapai tujuannya, sebaiknya peternak memasang target produksi usahanya sehingga lebih semangat dalam menjalankan usaha. Misalnya, target untuk pembibitan memperoleh jumlah anak yang sehat enam ekor dari tiap induk kambing dalam waktu dua penggemukan kambing memperoleh pertambahan bobot badan harian 100 g/ usaha kambing perah memperoleh susu 3 liter/ekor/hari. Bagaimana cara memilih usaha kambing yang tepat antara usaha pembibitan, penggemukan, atau usaha kambing perah? Faktor-faktor apa yang harus diperhatikan? Bagi peternak yang akan memulai usaha peternakan kambing sering kali bingung untuk memilih jenis usaha apa di antara ketiga jenis tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat digunakan bahan pertimbangannya sebagai berikut. 1. Pasar Pasar menjadi pertimbangan utama pada sebuah usaha peternakan. Siapa yang akan membeli, di mana tempat untuk memasarkannya, bagaimana sistemnya, dan berapa kebutuhannya. Jika pasarnya jelas lebih mudah untuk menentukannya. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan qurban atau aqiqah, berarti yang dipilih adalah usaha penggemukan. Untuk memenuhi permintaan bakalan, berarti yang dipilih usaha pembibitan, dan bila tujuannya untuk memenuhi permintaan susu, pilihlah usaha kambing perah. Intinya, kita harus jeli melihat dan memanfaatkan peluang usaha yang ada. Apabila kebutuhan untuk kambing qurban sudah jelas ada pasarnya, begitu pula untuk kebutuhan bibit sudah pasti pasarnya. Untuk pemasaran susu kambing perlu penelitian pasar lebih mendalam. 2. Modal Setiap jenis dan skala usaha membutuhkan modal berbeda. Berapa ekor yang akan diusahakan, jenis kambingnya apa, bagaimana kandangnya, berapa tenaga kerjanya, pakannya beli atau tanam, dan berapa lama dapat menghasilkan itu semua harus disesuaikan dengan modal. Apabila modalnya sedikit, sebaiknya dimulai sedikit demi sedikit, setelah setahun usaha dan terlihat untungnya, baru ditingkatkan atau cari investor. Usaha pembibitan tentunya membutuhkan perputaran modal lebih lama dibandingkan dengan usaha penggemukan, jika ingin penghasilan harian yang tepat, usaha kambing perahlah yang dapat dipilih. 3. Tenaga Kerja Berapa kebutuhan tenaga kerja, berapa gajinya, apa keahliannya, sudah berpengalaman atau belum. Beberapa hal tersebut penting untuk diperhatikan. Sebaik apa pun rencana yang dibuat, bila tenaga kerja bermasalah maka usaha peternakan yang dijalankan tidak akan berjalan lancar. Untuk usaha penggemukan, hal paling utama adalah tenaga kerja yang bertugas mencari dan memberi pakan serta membersihkan kandang. Selain itu, diperlukan juga tenaga ahli dalam mendeteksi berahi, merawat anak yang baru lahir, dan memelihara cempe/anak kambing. Untuk peternakan kambing perah, juga diperlukan tenaga yang ahli dalam mendeteksi berahi, merawat anak yang baru lahir, memelihara cempe, serta memerah susu. 4. Pakan Ketersediaan pakan yang ada di lokasi juga harus dipertimbangkan. Untuk penggemukan, pemberian pakan harus didukung dengan pemberian limbah pertanian/limbah industri seperti ampas tahu dan bungkil singkong. Untuk kambing perah khususnya, sangat membutuhkan pakan berkualitas dari limbah maupun konsentrat buatan pabrik, sedangkan untuk pembibitan pada saat pemeliharaan cempe dan induk masa bunting juga harus ditunjang dengan pakan tambahan dari limbah industri/limbah pertanian. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan faktor lainnya seperti seperti usaha pembibitan dan penggemukan yang dapat dilakukan di semua daerah, usaha kambing perah umumnya hanya dilakukan di daerah yang lebih dingin. 5. Kandang Kandang penggemukan biasanya menggunakan kandang koloni atau individu, sedangkan untuk pembibitan dan perah diperlukan kandang induk, kandang anak, dan tempat untuk memerah. Bagaimana cara memilih bibit kambing yang baik? Jenis-jenis kambing yang ada di Indonesia terdiri atas beberapa macam, misalnya kambing kacang, kambing jawa randu, kambing peranakan etawa PE, kambing etawa, dan lainnya. Setiap jenis kambing memiliki ciri dan karakter yang berbeda. Jenis kambing tipe dwiguna misalnya PE dan jawa randu. Jenis kambing ini dapat digunakan, baik untuk usaha pembibitan maupun kambing perah. Jenis kambing yang tepat untuk usaha pembibitan dan penggemukan saja misalnya kambing kacang, sedangkan tipe pedaging murni yaitu kambing boer dan kambing yang tipe perah yaitu PE dan kambing etawa. Ciri-ciri bibit kambing yang baik secara umum adalah sebagai berikut. Ciri-Ciri Calon Induk Kambing Baik 1. Calon induk tampak bersemangat,aktif bergerak, kepala selalu tegak, mata bercahaya, pertumbuhan bagus, rambut dan bulunya mengkilap. 2. Ukuran badan besar tetapi tidak gemuk. 3. Bentuknya kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus. 4. Kakinya lurus terlihat kokoh, serta memiliki tumit yang tinggi. 5. Umur di atas satu tahun. 6. Tingkat kesuburan reproduksi sedang. 7. Sifat keindukan baik. 8. Tubuh tidak cacat. 9. Berasal dari keturunan kembar dua. 10. Jumlah puting dua buah. 11. Berat badan lebih dari 20 kg. Ciri Calon Kambing Pejantan Baik Penampilan bagus dan besar. Umur di atas 1,5 tahun. Keturunan kembar. Mempunyai nafsu kawin yang besar. Sehat dan tidak cacat. note Induk pejantan yang berkualitas. bisa dilihat dari performa yang kompak, mata bersinar, dan sehat tidak cacat merupakan hal yang dapat dilihat pertama kalinya. Jenis kambing apa saja yang dapat digunakan dalam usaha pembibitan dan penggemukan? Apa perbedaan usaha pembibitan dan penggemukan? Apa keduanya bisa digabung? Apakah bisa jika ketiganya digabung? Semua jenis kambing dapat dipelihara untuk usaha pembibitan dan penggemukan. Sebagai contoh, kambing jawa randu, kambing PE, kambing etawa, kambing gembrong, kambing boer, dan kambing kacang. Pemilihan jenis kambing didasarkan pada permintaan pasar, keterampilan peternak, kondisi alam, dan modal. Ciri utama usaha pembibitan yaitu adanya seleksi terhadap kambing yang berkualitas standar dan kambing yang di bawah standar. Kambing yang berkualitas dipelihara sebagai bibit, sedangkan kambing yang kualitasnya di bawah standar dijadikan sebagai kambing konsumsi penggemukan. Penentuan kualitas kambing antara lain berdasarkan bobot badan dan bentuk fisik lainnya. Dalam usaha pembibitan juga harus menghindari perkawinan inbreeding kawin sekerabat. Masalah pakan untuk kambing pembibitan juga harus lebih hati-hati seperti penggunaan pakan fermentasi. Jenis pakan tersebut dapat mempengaruhi siklus berahi induk kambing. Kambing penggemukan lebih bebas dalam hal pemberian pakan, asalkan pakan yang diberikan tersebut tidak membahayakan. Hal ini karena siklus hidup kambing penggemukan lebih pendek dibandingkan dengan kambing untuk pembibitan. Salah satu jenis kambing yang punya prospek usaha baik saat ini adalah kambing peranakan etawa PE. Hal ini karena sifat kambing PE yang dwiguna, yaitu dapat dijadikan kambing perah, pembibitan, dan penggemukan sekaligus. Bagaimana cara memilih bibit kambing PE yang baik? 1. Bibit PE Betina Penilaian kambing yang berkualitas berbeda sesuai dengan umurnya antara PE betina dewasa dengan PE dara dan cempe. Penilaian PE betina dewasa yaitu sebagai berikut. a. Telinga panjang terjuntai minimal 28 cm dari lekukannya. b. Kontur telinga lemas. c. Panjang badan minimal 85 cm. d. Tinggi badan minimal 78 cm. e. Cekung hidung minimal 22 cm. f. Lingkar perut minimal 100 cm. g. Bobot hidup minimal 60 kg. h. Gelambir panjang dan lebar. i. Ekor melengkung ke atas. k. Kambing susu berukuran sedang dan menyambung. Puting susu seperti botol dan tergantung lurus, sejajar, sertab simetris. Postur ambing dan puting seperti ini biasanya mampu berproduksi 3 liter/hari. 2. Bibit PE Pejantan Seperti halnya kambing PE betina, seleksi pejantan pun tidak sama untuk umur yang berbeda. Umur pejantan minimal 30 bulan. Untuk PE pejantan muda dapat dinilai dari cara berdiri yang tegak, kaki tegak lurus, bulu mulus mengkilap, pandangan mata tajam, dan ekor melengkung ke atas. Adapun seleksi kambing PE dewasa jantan adalah sebagai berikut. a. Telinga panjang terjuntai minimal 32 cm dari lekukannya. b. Kontur telinga lemas. c. Panjang badan minimal 100 cm. d. Tinggi badan minimal 90 cm. e. Cekung hidung minimal 25 cm. f. Lingkar perut minimal 100 cm. g. Bobot hidup minimal 80 kg. h. Gelambir panjang dan lebar. i. Ekor melengkung ke atas. j. Bibir atas dan bibir bawah sejajar saat mulut menutup. k. Dua buah zakar berukuran besar dan turun dengan panjang sejajar. l. Bulu badan mulus dan mengkilat. m. Berdiri tegak dan lurus. Bagaimana cara memilih bibit kambing etawa yang baik? Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk memilih bibit unggul kambing etawa adalah sebagai berikut. a. Postur tubuh yang besar, tinggi, panjang, padat, dan seimbang. b. Telinga dengan panjang terjuntai minimal 30 cm jantan dewasa kelas A. Untuk betina dewasa panjang telinga minimal 27 cm dan lebar 6 cm. c. Bibit betina memiliki keturunan profilik. d. Memiliki kepala besar, pendek, cembung, dan melengkung. e. Warna yang umum dimiliki kambing etawa adalah hitam kelam bersinar, putih salju bersinar, merah kecokelatan bersinar, serta perpaduan variasi kepala sampai pundak hitam keseluruhan, belakang putih bersih, dan pergelangan kaki hitam. f. Bulu pada kambing etawa umumnya ada yang lurus dan ada yang keriting. g. Kambing etawa memiliki kaki yang besar, tegak lurus, dan berisi bulu lebat. h. Ekor panjang, besar, berdiri, dan bergerak-gerak. i. Kambing etawa memiliki leher yang besar, panjang, dan lebar. Jika berjalan menengadah ke atas membentuk sudut 50Β°. j. Tanduk pada kambing etawa umumnya besar, panjang, kokoh. Bervariasi membengkok ke belakang dan menutupi telinga. Bentuk tanduk umumnya tidak bulat. k. Pada jantan, skrotum berwarna hitam dan berbentuk W, ukurannya besar dan bertangkai pendek. Pada betina, ambing dan puting susu besar, lurus, panjang. Bibit betina berkualitas. Salah satu ciri bibit betina berkualitas baik terlihat dari bentuk ambingnya yang besar dan tidak cacat. Bibit betina yang berkualitas juga memiliki sifat profilik. 7. Berapa macam jenis kambing etawa? Berdasarkan kualitas kelas dan istilah dalam masyarakat, kambing etawa terbagi atas tiga macam, yaitu sebagai berikut. 1. Kambing Etawa Super Kambing etawa super merupakan jenis kambing kontes yang memiliki fisik jauh di atas kambing rata-rata. Kambing jenis ini menjadi pilihan utama untuk dipelihara serta memiliki harga jual yang tinggi. Walaupun harga jualnya mahal, masyarakat rela merogoh kocek demi mendapatkan kambing jenis ini. Akan tetapi, jarang sekali peternak yang rela melepas kambing etawa super yang dimilikinya. Transaksi jual beli kambing etawa jenis ini sering kali terjadi pada saat kontes. Kontes kambing etawa super selalu ramai didatangi pengunjung dari berbagai daerah dan sering terjadi omset diluar nalar pada saat transaksi jual beli kambing ini. Hal ini karena harga kambing sangat jauh tinggi di atas harga kambing etawa pada umumnya. Kambing Etawa Super 2. Kambing Etawa Kaligesing Merupakan persilangan kambing etawa asal India dengan kambing lokal. Pertama kali dikembangkan di daerah Purworejo, Kecamatan Kaligesing. Perbedaan antara kambing etawa asli dan kambing etawa jenis ini adalah pada warna bulunya yang beragam. Mulai dari cokelat, hitam, bercak bercak, dan belang. Ciri khas yang utama yaitu telinga melipat ke depan dan warna kepala hitam seperti ninja. Warna bulu yang disukai masyarakat adalah perpaduan warna putih pada badannya dan hitam pada bagian kepala. Kambing etawa kaligesing merupakan kambing berkualitas yang banyak dipelihara sebagai koleksi. Walaupun tubuhnya tidak sebesar kambing etawa super, tetapi kambing etawa kaligesing juga sering diikutsertakan pada kontes karena keindahannya. 3. Kambing Etawa Senduro Berasal dari Lumajang Jawa Timur tepatnya daerah lereng gunung berapi Senduro. Nama senduro diberikan pada awal bencana gunung berapi yang melanda Lumajang. Hingga saat ini, kambing etawa senduro dikembang biakan dan mempunyai nama tersendiri di hati penggemar kambing. Umumnya, kambing etawa senduro ipelihara untuk diambil produksi susunya. Warna tubuh kambing etawa senduro dominan putih bersih dan bergelambir pada bagian leher. Panjang telinga mencapai 50 cm, postur besar, dan tingginya dapat mencapai 1 meter. Bagaimana tips membeli kambing etawa? Berdasarkan pengalaman peternak, ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan pada saat membeli kambing etawa. Kriteria tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Pola Warna Tubuh Kambing etawa biasanya memiliki pola warna yang bervariasi seperti putih, hitam, dan cokelat. Pola warna terbanyak yaitu paduan antara putih-hitam atau cokelat-putih. Pola warna paling banyak digemari saat ini adalah pola dasar badan putih dengan pola warna kepala hitam legam. 2. Pola Telinga dan Kepala Pola telinga yang bagus adalah yang menjuntai ke bawah, lemas dan panjang. Semakin panjang telinga kambing, berarti semakin bagus kambing tersebut. Panjang telinga kambing etawa yang ideal sekitar 23β35 cm. Untuk kriteria pola kepala yang bagus, terlihat dari bentuk kepala yang cembung seperti lingkaran bila dilihat dari samping dan memiliki rahang yang kuat. 3. Pola Tubuh Semakin besar tulang pada kambing, kemungkinan kambing tersebut untuk tumbuh kembang kambing akan maksimal. Hal ini merupakan cara yang mudah untuk memperkecil risiko kerugian jika membeli kambing di pasar. Bagamana ciri-ciri kambing etawa yang digunakan untuk kontes? Ciri-ciri kambing etawa yang dapat digunakan untuk kontes adalah sebagai berikut. a. Postur tinggi, panjang, besar, padat seimbang, tampak depan dan belakang sama besarnya ideal. b. Bentuk kepala besar, pendek, cembung setengah lingkaran. c. Telinga panjang, melipat, lebar, lurus, lentur, tidak bergelombang/ keriting dengan kelipatan luar dan dalam yang simetris. d. Pola warna keserasian antara 2β3 warna dalam tubuh kambing yang mempunyai nilai seni. e. Rewos/jibrak bulu belakang bersih, panjang, lebat, dan bergelombang menjuntai ke bawah. f. Bulu/rambut bulu yang bersih, mengilat, lebat merata di seluruh badan g. Leher/gelambir panjang, besar, serta padat dengan gelambir yang lebar membentuk variasi yang baik serasi. h. Tanduk besar, kokoh, dan pipih dengan variasi melingkar ke samping dan mengarah ke depan. i. Ekor ekor yang berbonggol tebal, panjang, berdiri tegak dengan variasi bulu yang lebat. j. Kaki bentuk kaki kokoh, besar, serasi, tidak berbentuk X atau O. K. Testis/ambing testis besar, sedang, dengan variasi bentuk W. Pada betina, ambing harus besar serta lentur dengan variasi puting yang sama. Bagaimana cara memilih kambing perah yang baik secara umum? Untuk memilih kambing perah yang berkualitas baik, perhatikan empat cara sebagai berikut. 1. Perhatikan ukuran tubuh kambing tersebut. Kambing yang besar akan memiliki kemungkinan yang lebih besar dalam menghasilkan susu yang lebih banyak dibandingkan kambing yang berukuran lebih kecil. Untuk kambing saanen, toggenburg, dan anglo nubian, pilih yang berat rata-ratanya 42 kg dan tingginya sekitar 67 cm. Untuk kambing peranakan etawa PE, pilihlah yang beratnya minimalnya 20 kg. 2. Lihat seluruh bagian tubuh kambing tersebut, jangan sampai terdapat cacat. Matanya harus bersinar dan tidak sayu. 3. Pilihlah kambing yang jinak dan ramah sehingga memudahkan untuk diperah. Selain itu, pilih kambing yang gerakannya lincah dan aktif. Hal ini karena menandakan bahwa kambing tersebut sehat. 4. Perhatikan dengan cermat bagian ambing. Ambing merupakan kelenjar penghasil susu. Ambing memiliki dua bagian yaitu tempat penampung dan tempat mengeluarkan susu puting. Ambing dengan kualitas baik adalah yang kencang kulit luarnya dan tidak jatuh atau lemas. Hal ini karena ambing yang lemas akan menyulitkan peternak ketika diperah dan akan mengganggu kambing ketika berjalan. Ambing yang lemas tersebut akan mudah terluka dan menyebabkan terjadinya penyakit mastitis. Produksi susu juga dipengaruhi oleh volume ambing. Volume ambing dapat dihitung dengan cara melihat perbandingan antara diameter horizontal dan vertikal. Ambing yang berbentuk mendekati bulat adalah yang terbaik. Bagian penampung susu dan puting harus memiliki perbandingan besar yang sama. Pilih kambing dengan bagian puting yang besar dan panjang sehingga memudahkan peternak dalam memerah. Semakin tua umur kambing, semakin besar pula putingnya. Bagaimana cara mengetahui kambing etawa yang mandul? 1. Ciri Pejantan Kambing Etawa Mandul Kambing etawa jantan mulai berahi pada umur 6β8 bulan. Berahi ditandai dengan kaki depan yang berwarna cokelat, kuning, dan kotor. Apabila pada umur tersebut kaki depan kambing etawa jantan terlihat bersih, kemungkinan kambing etawa jantan tersebut mandul. 2. Ciri Indukan Kambing Etawa Mandul Kambing etawa betina mulai berahi pada umur 6 bulan. Secara fisik, sulit untuk menentukan apakah seekor kambing etawa betina mandul atau tidak. Umumnya, kambing betina yang sudah beranak bentuk ambingnya akan membesar. Apabila dijumpai pada kambing betina yang sudah tua tetapi ukuran ambingnya masih kecil, ada kemungkinan jika kambing betina tersebut mandul. Untuk menghindari kemandulan pada kambing peliharaan, sebaiknya beli pejantan dan indukan kambing etawa dari peternak lain yang terpercaya. Akan lebih baik jika peternak datang langsung ke peternakan untuk melihat dan mengamati sendiri kambing etawa yang akan dibeli. Peternak dapat juga menanyakan langsung ke pemilik kambing untuk mengetahui umur dan riwayat dari kambing tersebut. Mengapa performa kambing etawa yang dipelihara di tempat saya tidak sebaik kambing etawa di Kaligesing? Dalam usaha peternakan kambing etawa, prinsip keberhasilan ditentukan oleh banyak faktor yaitu dari pemilihan bibit yang baik, perkandangan yang memadai, dan kualitas pakan yang diberikan. Akan tetapi, sering kali terjadi perbedaan performa yang terjadi tersebut bukan disebabkan oleh pemilihan bibit. Pada dasarnya pemilihan bibit oleh peternak sudah benar, tetapi permasalahan itu timbul akibat kesalahan dalam sistem perkandangan dan pemberian pakan. Dengan demikian, kambing yang dipelihara tidak sebaik di Kaligesing. Kandang yang terlalu sempit tentu saja membuat udara menjadi kurang dan akan mengakibatkan pengap, dehidrasi, lalu menyebabkan kerontokan bulu kambing. Sebaliknya, kandang yang terlalu lebar membuat gerak kambing tidak beraturan. Kandang kambing tradisional yang ada di wilayah Kecamatan Kaligesing sudah melalui penelitian yang panjang meskipun tidak secara formal. Peternak Kaligesing memiliki pengalaman yang panjang dalam membuat kandang kambing etawa dan memiliki sejarah panjang dalam menentukan ukuran kandang ideal. Penyebab lainnya adalah kesalahan pemberian pakan. Banyak peternak baru yang tidak memahami secara benar faktor nutrisi yang dibutuhkan oleh kambing etawa sehingga kambingnya tidak berkembang sesuai dengan yang kita harapkan. Hijauan pakan ternak sampai saat ini masih menjadi andalan peternak wilayah Kaligesing, meskipun sudah dikenal teknologi alternatif makanan ternak. Pemberian konsentrat sebenarnya juga diperbolehkan dengan ketentuan bahwa konsentrat tersebut memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan kambing etawa. Akan tetapi, peternak juga harus menyadari bahwa pemberian konsentrat secara terus menerus akan mengakibatkan perubahan sistem pencernaan pada kambing etawa. Apa kelebihan kambing jawa randu dibandingkan dengan kambing jenis lainnya? Kambing jawa randu merupakan hasil persilangan antara kambing kacang dengan peranakan etawa. Kambing jawa randu masih memiliki genetika cenderung mendekati kambing kacang meski tubuhnya relatif lebih besar dibanding kambing kacang. Kambing jawa randu memang tak segagah dan tak secantik etawa, namun termasuk kambing penghasil daging serta susu yang baik seandainya dirawat dengan benar selayaknya kambing etawa. Kambing jawa randu lebih cocok sebagai alternatif penghasil daging karena harganya yang relatif lebih murah dari kambing etawa. Kambing jawa randu juga banyak diminati sebagai hewan qurban. Kambing jawa randu mudah dibudidayakan karena termasuk kambing yang relatif cepat tumbuh menjadi besar dengan pola makan yang mudah seperti kambing kacang. Pemberian pakan silase atau fermentasi sangat cocok untuk kambing jawa randu. Hal ini karena pakan fermentasi akan mempercepat pertumbuhan kambing menjadi besar dan gemuk. Kambing jawa randu juga tidak memerlukan kandang yang kokoh seperti kambing etawa. Apa kelebihan kambing kacang dibandingkan dengan kambing jenis lainnya? Nama kambing kacang merupakan panggilan khusus dari masyarakat Indonesia. Istilah kacang diberikan karena kelebihan kambing ini dibandingkan dengan jenis kambing lainnya. Kelebihannya yaitu rasa dagingnya lebih enak daging tanpa lemak, badannya lebih berisi, mudah dalam perawatan, cepat berdadaptasi dengan lingkungan, lebih tahan penyakit, cepat beranak dan sering beranak kembar dua bahkan kadang kembar tiga profilik. Kambing kacang mudah didapatkan dengan harga yang murah dan terjangkau sehingga memungkinkan petani yang bermodal kecil untuk berbudidaya kambing kacang. Ciri ciri kambing kacang yaitu sebagai berikut. 1. Badan relatif kecil dan pendek. 2. Panjang tanduk jantan 10 cm, sedangkan tanduk betina 8 cm. 3. Panjang telinga sekitar 15 cm dan memiliki hidung yang lurus. 4. Kambing jantan memiliki janggut, sedangkan kambing betina tidak berjanggut. 5. Persentase karkas sekitar 44β51%. 6. Bobot sapih umur 90 hari yaitu sekitar 10 kg. 7. Kambing betina beranak pertama kali pada umur 12β13 bulan. 8. Kambing jantan mencapai dewasa kelamin pada umur 19β25 minggu 135β173 hari, sedangkan betina pada umur 307 hari. 9. Kemampuan hidup saat lahir 100%, sedangkan kemampuan hidup dari lahir sampai sapih yaitu sekitar 79%. 10. Kemungkinan induk melahirkan anak kembar dua sekitar 52%, anak kembar tiga 3%, dan kelahiran tunggal 44%. 11. Bobot hidup kambing jantan 25 kg dan bobot hidup kambing betina 15β20 kg. Cara memilih bibit kambing kacang jantan yang berkualitas baik yaitu sebagai berikut. 1. Tubuhnya besar dan panjang, tidak terlalu gemuk, gagah, punggung lurus, serta dada dalam dan lebar. 2. Kaki lurus dan kuat serta memiliki tumit yang tinggi. 3. Buah zakar normal dan memiliki libido tinggi. 4. Umur lebih dari 1,5 tahun gigi seri tetap. 5. Berasal dari keturunan kembar. Cara memilih induk kambing kacang yang baik sebagai berikut. 1. Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, serta bertubuh besar tetapi tidak gemuk. 2. Jinak dan sorot matanya ramah. 3. Kaki lurus dan tumit tinggi. 4. Tidak cacat, rahang atas dan bawah rata. 5. Ambing simetris dan jumlah puting dua. 6. Umur lebih dari 12 bulan dua buah gigi seri tetap. 7. Berasal dari keturunan kembar. Mengingat jarang peternak kambing di pedesaan yang memiliki catatan kelahiran kambing. Bagaimana cara menentukan umur kambing dengan melihat gigi? Sebelum membeli kambing, salah satu hal yang harus selalu ditanyakan oleh pembeli adalah umur kambing. Pertanyaan yang sering digunakan yaitu apakah kambing tersebut sudah pupak atau belum. Meskipun seekor kambing tubuhnya besar tetapi jika belum pupak, biasanya pembeli akan mencari kambing lainnya yang sudah pupak. Pupak yaitu kondisi gigi kambing yang sudah mengalami pergantian dari gigi seri susu menjadi gigi seri permanen. Kambing yang sudah pupak minimal sudah berumur 1,5 tahun. Apabila gigi seri susu masih utuh seluruhnya berarti kambing belum pupak dan umurnya di bawah satu tahun. Penentuan umur kambing yang paling tepat adalah dengan melihat catatan kelahiran kambing tersebut. Akan tetapi, di pedesaan sering kali seekor kambing lahir tanpa ada catatan kelahiran recording dari pemiliknya. Dengan demikian, sulit untuk mengetahui kapan, tanggal, bulan, dan tahun kambing tersebut dilahirkan. Metode penentuan umur melalui gigi sudah lama dibuktikan kebenarannya. Bagi pembeli yang belum paham dapat meminta bantuan orang yang berpengalaman ketika membeli kambing. gbr pergantian gigi kambing Edey 1993 mengemukakan bahwa susunan gigi seri permanen pada kambing yang sudah dewasa adalah sepasang gigi seri sentral, sepasang gigi seri lateral, sepasang gigi seri intermedial, sepasang gigi seri sudut pada rahang bawah, tiga gigi premolar dan tiga gigi molar. seri sudut pada rahang bawah, tiga gigi premolar dan tiga gigi molar. Lebih lanjut Frandson 1993 menyatakan bahwa pendugaan umur kambing berdasarkan gigi seri susu yaitu sebagai berikut 1. Jika pada kambing telah tumbuh sepasang gigi seri susu sentral, kambing berumur 1β7 hari. 2. Sepasang gigi seri susu lateral, kambing berumur 1β2 minggu. 3. Sepasang gigi seri susu intermedial, kambing berumur 2β3 minggu. 4. Sepasang gigi seri susu sudut, kambing berumur 3β4 minggu. 5. Sepasang gigi seri susu sentral akan digantikan oleh sepasang gigi seri permanen sentral ketika kambing berumur 1β1,5 tahun. 6. Sepasang gigi seri susu lateral akan digantikan oleh sepasang gigi seri permanen lateral ketika kambing berumur 1,5β2,5 tahun. 7. Sepasang gigi seri susu intermedial akan digantikan oleh sepasang gigi seri permanen intermedial ketika kambing berumur 2,5β3,5 tahun. Dimanakah tempat untuk mendapatkan kambing etawa ras Kaligesing yang berkualitas baik? Berapakah kisaran harga kambing etawa ras Kaligesing? Salah satu tempat yang direkomendasikan untuk membeli kambing etawa ras Kaligesing adalah peternakan gunung kelir. Alamat Komplek menara gunung kelir rt 07 rw 01. Tlogosirah Katerban, Desa Donorejo, Kec. Kaligesing, Kab. Purworejo, Jawa Tengah. Telepon 081392759532 Totok/Sugiharto Telepon 081390997929 Bambang Seperti halnya harga ternak lainnya, harga kambing etawa ras Kaligesing juga berubah seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, sebagai acuan untuk membeli kambing jenis ini dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. gbr tbl harga kambing kaligesing Masuk ke Daftar Tips -> Cara Ternak Kambing Sebelumnya -> Seluk Beluk Dunia Kambing
Sapi potong merupakan salah satu ternak dengan penghasil daging sumber hewani karena nilai nutrisinya tinggi dan mempunyai cita rasa yang lezat. Saat ini jumlah populasi sapi potong di indonesia berdasarkan data sementara dari Badan Pusat Statistik BPS pada tahun 2020 yaitu ekor, dengan tingkat perkembangan dari tahun sebelumnya hanya meningkat 3%. Kebutuhan daging sapi terus bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk. Hal ini membuat indonesia terpaksa impor dari luar negeri. Untuk mengurangi impor daging, Perlu adanya upaya peningkatan produktifitas dan mutu sapi. Dengan demikian dapat memenuhi kebutuhan daging sapi di dalam negeri Upaya untuk peningkatan produktifitas sapi salah satunya adalah dengan pembibitan yang unggul. Usaha pembibitan ternak sapi potong adalah usaha untuk memperoleh bibit berkualitas, meningkatkan populasi, dan meningkatkan produktifitas merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam upaya pengembangan sapi potong. Kemampuan produksi sapi potong masih perlu ditingkatkan lagi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas Untuk mencapai tujuan pembibitan yang unggul, diperlukan cara pembibitan, yaitu mulai dari pemilihan bibit, pemberian pakan, manajemen reproduksi, dan teknik pembibitan. Dalam usaha pembibitan sapi potong diperlukan bibit yang baik. Untuk memperoleh bibit yang baik dan unggul harus dilakukan pemuliaan dalam satu rumpun, baik yang pejantan maupun yang betina harus satu rumpun. Metode dalam pembibitan sapi potong meliputi 1. Pemilihan bibit Pemilihan bibit adalah tahap awal untuk memulai proses budidaya pembibitan sapi potong, pemilihan bibit sapi potong harus unggul dan sesuai dengan standar persyaratan mutu. pakan Dalam pemberian pakan ternak harus memperhatikan kandungan nutrisi berupa protein, vitamin, mineral, dan serat kasar yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi ternak antara lain Periode kolestrum. Periode kolestrum yaitu sejak berumur 0-7 hari. Pemberian kolestrum berkisar 2-4 kali sehari sebanyak minimum 4 liter. iJika mutu kolestrum induknya tidak memenui syarat dapat menggunakan kolestrum dari indukan lain Periode pedet prasapih. Periode pedet prasapih yaitu sejak umur 8 hari sampai 3 bulan. Pada periode ini diberikan susu pengganti dengan aturan pemberian susu diberikan berkurang secara bertahap sampai dengan tidak diberikan susu pada umur 3 bulan. Selain susu pedet prasapih juga diberikan pakan serat yang berkualitas dan konsentrat jika sudah mendekati umur 3 bulan. Periode pedet lepas sapih. Pada periode pedet lepas sapih berumur diatas 3 sampai 12 bulan, diberikan pakan konsentrat yang berkualitas dengan kandungan PK 16% dan TDN 75% sebanyak 1,5 Kg/ekor/hari dan meningkat sampai berumur 12 bulan. Selain konsentrat diberikan juga pakan hijauan yang berkualitas sebanyak 7 Kg/ekor/hari. Periode Sapi Siap Kawin 12 -15 bulan. Pemberian pakan diberikan hijauan pakan sebanyak 25-35 kg/ekor/hari, konsentrat berkualitas minimum PK 15% dan TDN 75% dengan jumlah 2-3 kg/ekor/hari. Periode Sapi Bunting 15-24 bulan. Pemberian pakan diberikan hijauan pakan minimum 10% dari berat badan dan konsentrat berkualitas PK 16% dan TDN 75% sebanyak 2-3 kg/hari. 3. Manajemen Reproduksi Dalam manajemen reproduksi pada pembibitan sapi potong perlu memperhatikan faktor sebagai berikut Deteksi Birahi Deteksi atau pengamatan birahi pada IB dilakukan agar menghindari kegagalan perkawinan. Gejala jika sedang birahi ditandai saling menaiki antar sapi betina dan jantan, penurunan nafsu makan, keluar lendir jernih transparan, dan perubahan alat kelamin bagian luar. Jika menunjukan gejala birahi, peternak harus segera melaporkan kepada tugas IB. Pelaksanaan IB Dalam pelaksanaan IB harus memperhatikan kualitas semen, teknk dan waktu optimum IB Nutrisi Nutrisi merupakan faktor yang erat kaitannya dengan metabolisme tubuh, kesehatan, dan kinerja reproduksi. Pada sapi potong nutrisi memiliki pengaruh sangat penting terhadap reproduksi. Kekurangan asupan energi dapat menurunkan reproduksi yang ditandai dengan tidak munculnya gejala birahi. Kontrol kondisi lingkungan Kondisi lingkungan antara lain, temperatur, kelembaban, dan kebersihan kandang harus diperhatikan untuk kenyamanan dan produktifitas ternak. 4. Pembibitan Dalam pembibitan sapi potong dilakukan dengan cara perkawinan, pencatatanRecording, seleksi bibit, dan afkir. a. Perkawinan Dalam upaya memperoleh bibit yang unggul, perkawinan sapi potong dilakukan dengan perkawinan Inseminasi Buatan dan kawin alam. Perkawinan dengan teknik Inseminasi Buatan IB yaitu memasukkan sperma atau semen yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam alat kelamin betina dengan menggunakan alat khusus insemination gun. b. Recording Recording atau pencatatan harus dilakukan oleh setiap individu ternak secara teratur dan terus menerus serta dimasukan ke dalam buku pencatatam atau buku induk registrasi. Pencatatan meliputi Nomor telinga serta nomor registrasi ternak untuk identifikasi Rumpun, identitas ternak, dan foto individu ternak Silsilah, identitas, dan produktifitas dari indukan sebelumnya Perkawinan tanggal, kode semen, pemeriksaan kebuntingan, serta tanggal bunting Kelahiran tanggal, bb, jenis kelamin, tipe kelahiram, kemudahan beranak Penyapihan tanggal dan bobot badan pengukuran performa, pertumbuhan, serta produksi susu Pakan jenis dan konsumsi Vaksinasi dan pengobatan Mutasi pemasukan dan pengeluaran bibit Seleksi bibit sapi potong dilakukan berdasarkan prosentase darah minimal 87,5%, dan pertumbuhan bobot lahir, bobot sapih, dan bobot setahun, data reproduksi, dan data produksi susu. d. Afkir Afkir adalah ternak yang dinyatakan sudah tidak memenuhi persyaratan sebagai bibit, antara lain induk sudah tidak produktif, keturunan jantan yang tidak lulus seleksi, dan keturunan betina yang saatb masih muda tidak memenuhi syarat.
ο»ΏMemilih indukan domba merupakan awal yang menentukan. Bagaimana kualitas indukan akan memengaruhi kualitas anak-anak domba di masa mendatang. Itulah mengapa peternak harus memahami semua tentang cara memilih indukan domba yang bagus dan berkualitas. Indukan domba yang baik dan berkualitas akan menghasilkan anak-anak domba yang bagus dan berkualitas pula. Mampu menghasilkan domba-domba dengan mutu daging yang tinggi dan empuk adalah tujuan akhir dari pemilihan seekor indukan domba. Tips Memilih Indukan Domba yang Baik dan Berkualitas Mengetahui tentang cara memilih indukan domba yang baik dan berkualitas adalah pengetahuan yang sangat menguntungkan. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat dengan mudah menentukan apakah seekor domba dapat dijadikan indukan yang baik atau tidak. Domba merupakan salah satu hewan ternak yang sangat banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan menghasilkan anak-anak domba berkualitas dari induk yang baik, Anda bisa meraup banyak keuntungan. Berikut ini adalah beberapa tips memilih calon indukan domba yang bagus dan berkualitas, diantaranya adalah 1. Perhatikan Bentuk Fisik Domba Hal yang pertama harus dilakukan tentang cara memilih indukan domba yang baik adalah mengecek dengan seksama bagaimana bentuk fisiknya. Pastikan tidak ada cacat yang dimiliki oleh calon indukan tersebut. Berikut ini adalah beberapa ciri dari fisik indukan domba yang baik dan berkualitas, yaitu Indukan tidak memiliki tubuh yang terlalu gemuk. Tubuhnya proporsional yang bisa ditandai dengan ciri punggung dan pinggang lurus, bulu lunak dan mengkilat, serta tubuh yang besar namun tidak penuh penampilan yang jinak dengan sorot mata ramahKeempat kakinya mampu berdiri dengan baik, lurus, kuat dan tumit yang tinggiJumlah gigi lengkap baik pada rahang atas maupun rahang bawahDilahirkan dari indukan yang muda dan putingnya ada 2 dan tidak terdapat Anda mengecek keseluruhan bagian tubuh seperti mata, telinga, badan, ekor dan bagian lainnya secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada cacat. 2. Cek Usia Domba beserta Bobotnya Calon indukan domba yang berkualitas berasal dari domba-domba yang masih berusia muda. Setidaknya, calon indukan ini berumur sekitar 1,5 β 2 tahun. Jangan memilih indukan yang masih terlalu muda ataupun yang sudah terlalu berumur. Hal ini akan beresiko ketika indukan akan mengandung dan melahirkan. 3. Perhatikan Kesehatan Domba Calon indukan domba harus dalam kondisi sehat. Kesehatan indukan adalah hal yang paling utama. Cara terbaik melihat dan mengecek kesehatan domba adalah dengan mengamati nafsu makannya. Jika nafsu makannya baik, pernapasan normal, gerakan lincah dan aktif, bisa dikatakan domba dalam kondisi sehat. Dengan demikian, ia akan melahirkan anak-anak domba yang baik dan berkualitas. Pengecekan kesehatan termasuk hal mendasar tentang cara memilih indukan domba yang harus peternak ketahui. 4. Lakukan Pengecekan Alat dan Sistem Perkawinan Selain memilih indukan domba yang baik, peternak juga harus memilih pejantan yang berkualitas. Keduanya harus sama-sama berkualitas supaya dihasilkan anak-anak yang baik pula. Pejantan yang bagus memiliki 2 testis lengkap, memiliki birahi yang besar, aktif dan ramah. Jangan lupa untuk memperhatikan kondisi fisik dan kesehatan pejantan yang cirinya tidak jauh berbeda dengan indukan domba. Usia pejantan yang cocok untuk segera dikawinkan adalah sekitar 1 β 3 tahun. Itulah empat tips yang bisa Anda pelajari tentang cara memilih indukan domba yang baik berkualitas. Semakin baik indukan domba, semakin besar pula mereka menghasilkan anak-anak domba berkualitas.
Induk, Jantan maupun betina, yang akan digunakan dalam pembibitan sebaiknya memiliki track record yang baik. Selain itu, induk yang berkualitas akan menghasilkan anak yang berkualitas juga. Dengan demikian, peternak akan Iebih efektif dan efisien dalam biaya pemeliharaannya. Bahkan, peternak akan mendapatkan keuntungan tinggi secara finansial karena bibit yang jelas kualitasnya memiliki nilai jual tinggi. Untuk mendapatkan induk berkualitas, peternak harus mengetahui ciri-ciri induk betina dan pejantan yang baik. 1. lnduk betina Kambing induk betina dipelihara untuk tujuan perkawinan, lalu akan melahirkan anak sehingga diperlukan induk yang sehat dan subur serta memiliki kemampuan melahirkan melahirkan sekaligus menyusui. Adapun ciri-ciri fisik induk betina yang berkualitas baik antara lain sebagai berikut. Bentuk tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, bulu lunak dan mengilap, tubuh besar, tetapi tidak terlalu gemuk. Penampilan jinak dan sorot mata ramah. Kaki urus dan tumit tinggi. Jumlah gigi Iengkap, tinggi rahang atas dan bawah rata. Berasal dan kelahiran kembar. Ambing tidak terlalu menggantung dan bentuknya simetnis dengan puting. Sudah pernah melahirkan maksimal dua kali dengan jumlah anak dua ekor per kelahiran. Bebas dari penyakit. 2. Pejantan Pejantan yang baik mampu menghasilkan sperma yang unggul sehingga betina yang dikawininya bisa bunting. Selain itu, betina akan menghasilkan anak yang berkualitas unggul yang berasal dari sperma unggul. Jadi, sebelum dikawinkan, harus dipilih dahulu induk jantan yang baik. Mulai dari postur tubuh, sampai tingkah lakunya. Adapun cini-ciri fisik pejantan yang berkualitas baik, di antaranya sebagai benikut Tubuh besar dan relatif panjang. Bagian belakang tubuh lebih besar dan lebih tinggi. Dada lebar dan tidak terlalu gemuk. Alat kelaminnya normal dan simetnis serta sering terlihat ereksi. Memiliki pertumbuhan yang relatif cepat. Penampilan gagah, aktif, dan siap mengawini induk yang sedang birahi . Berasal dan kelahiran kembar. Berumur berkisar 1,5 - 3 tahun. Bebas dan penyakit.
indukan ternak yang tidak baik untuk pembibitan ditandai dengan